Oleh : Moch. Sugiarto,PhD
Dosen Program Magister Penyuluhan Pertanian,UNSOED
Transformasi pendidikan merupakan isu penting dalam menghadapi perubahan eksternal yang sangat cepat dan perubahan tuntutan masyarakat serta industri. Abad 21 menuntut perubahan komprehensif dan menyeluruh terutama peningkatan kualitas dalam segala hal seperti usaha dan hasil kerja manusia. Terkait dengan hal tersebut, Abad 21 menuntut tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dari suatu proses sistematis dana berkualitas, oleh lembaga/unit kerja yang dikelola secara profesional untuk menghasilkan produk/output unggulan. Tuntutan-tuntutan yang semakin meningkat dan variatif tersebut menuntut manajer/pemimpin unit kerja untuk memiliki terobosan dalam berfikir, penyusunan konsep, dan tindakan-tindakan.
Kehadiran Kepmendikbud No 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama PTN dan LLDikti di bawah Kemendikbud semakin mendorong terwujudkan perubahan bentuk pendidikan tinggi di Indonesia. Paradigma pembelajaran Abad 21 (Kepmendikbud) menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Seyogyanya perubahan paradigma ini harus dapat direspon positif oleh program studi dan pascasarjana Unsoed dengan langkah yang strategis, cerdas, dan terukur.
Berdasarkan Kepmendikbud 754/P/2020 Tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat 8 IKU yaitu
- Lulusan mendapat pekerjaan yang layak: Upah di atas UMR, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi.
- Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus: Magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, dan pertukaran pelajar.
- Dosen berkegiatan di luar kampus: Mencari pengalaman industri atau berkegiatan di kampus lain.
- Praktisi mengajar di dalam kampus: Merekrut dosen dengan pengalaman industri.
- Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi Internasional: Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan.
- Program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia: dalam kurikulum, magang, dan penyerapan lulusan.
- Kelas yang kolaboratif dan partisipatif: Evaluasi berbasis proyek kelompok atau studi kasus.
- Program studi berstandar internasional: Memperoleh akreditasi tingkat internasional.
Program studi Magister Penyuluhan Pertanian UNSOED harus menjadi bagian dan siap menjadi bagian dalam pencapaian IKU tersebut yang fokus pada IKU 3-7. IKU 1 dan IKU 2 terkait daya saing mahasiswa lebih difokuskan pada mahasiswa S1. Karakter mahasiswa, proses pendidikan, kurikukulum pada program S2 berbeda dengan pendidikan pada program S1 sehingga IKU 1 dan IKU 2 bukan menjadi sasaran utama pendidikan program magister. Namun demikian Prodi S2 dan Pascasarjana dapat berkontribusi dalam meningkatkan dosen Unsoed untuk beraktifitas diluar kampus (IKU 3) dan menghadirkan profesional atau praktisi (IKU 4) untuk memperkuat pembelajaran di beberapa mata kuliah S2. Kehadiran profesional/praktisi juga dapat dikaitkan dengan upaya peningkatkan jumlah mata kuliah yang menggunakan case method/project based team (IKU 7). Oleh karena itu program studi magister dan Pascasarjana Unsoed harus mampu secara berkelanjutan meningkatkan kerjasama dengan mitra kelas dunia (IKU 6). Ini tantangan besar dan cukup menantang. Pascasarjana harus terus berkomitmen dan membuat langkah konkret dalam mewujudkan kerjasama dengan mitra kelas dunia atau sebaliknya institusi ini akan tenggelam dalam hiruk pikuk interaksi akademik global. Pada IKU yang ke 5, Program studi dan Pascasarjana harus selalu berkomitmen mewujudkan dan menghadirkan ruang ruang/ekosistem akademik yang kondusif untuk melahirkan karya karya riset dan inovasi kelas dunia (sesuai visi Pascasarjana UNSOED). Program studi Magister Penyuluhan Pertanian juga siap untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam menulis artikel artikel ilmiah dan temuan/inovasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan lembaga pemerintah/swasta. Pascasarjana segera dan segera untuk menghadirkan komitmen terukur dan ekosistem yang berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan karya dan inovasi yang diakui internasional atau digunakan masyarakat.
Peran program studi sangat strategis untuk membantu Unsoed dalam mencapai indikator kinerja utama tersebut. Namun demikian, Pascasarjana Unsoed sebagai naungan akademik program studi perlu berlari cepat untuk bersama berlari dengan program studi dalam melakukan perbaikan perbaikan dan penguatan menuju transformasi pendidikan tinggi di Unsoed. Kerjasama, persatuan, kerja keras, kerja cerdas adalah salah satu kuncinya. Semoga Program Studi S2 Penyuluhan Pertanian semakin sukses, semakin berkontribusi, dan terus menjadi pengawal pembangunan pedesaan di Indonesia. Maju Terus Pantang Menyerah.