Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu hal penting yang harus dicapai untuk membangun bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera, serta mampu bertahan di era yang semakin modern ini. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan media komunikasi yang semakin banyak tersedia.
Media komunikasi yang semakin advance tidak hanya mampu digunakan untuk mengakses hiburan semata dan mempermudah interaksi satu sama lain tanpa terbatas ruang dan waktu. Kehadiran media komunikasi saat ini memiliki peran yang lebih besar dan lebih crucial untuk mendukung keberhasilan proses penyuluhan guna memberdayakan masyarakatnya dan mendukung pembangunan bangsa. Karenanya, perlu ada desain yang efektif dalam penggunaan media komunikasi yang ada saat ini.
Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Pascasarjana Unsoed dengan tagline “Program Studi Berkontribusi 2020” kembali menyelenggarakan seminar online seri 3 pada Kamis, 30 Juli 2020 pukul 09.00 hingga 12.00 WIB melalui media daring Zoom meeting dan live streaming Youtube. Acara tersebut mengusung tema baru, yakni “Desain Media Komunikasi yang Efektif untuk Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Digital”.
Seminar online dibuka oleh Ketua Program Studi Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) Moch. Sugiarto, Ph.D sebagai programme host, dan dimoderasi oleh Pakar Komunikasi Pembangunan Unsoed, Dr. Adhi Iman Sulaiman. Ketua Program Studi mengatakan bahwa Magister Penyuluhan Pertanian sebagai bagian entitas akademik UNSOED harus terus menjadi bagian dari pembangunan pertania, ,pedesaan, dan pembangunan bangsa Indonesia. Beliau berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi media belajar bagi peserta yang bergabung di dalamnya, namun juga sebagai salah satu step stone dalam mengakselerasi visi Unsoed, yakni menjadi pusat pembangunan pedesaan dan pengembangan kearifan lokal yang diakui internasional pada tahun 2034.
Seminar onine kali ini menghadirkan tiga narasumber yang memiliki kompetensi dalam media komunikasi dan pembangunan masyarakat. Narasumber pertama adalah Dr. Edi Santoso yang merupakan Dosen Magister Penyuluhan Pertanian Unsoed. Beliau menyampaikan materi tentang teknik mendesain media digital dalam penyuluhan pertanian. Menurutnya, kehadiran media komunikasi yang semakin maju hari ini membuat sebaran informasi semakin luas dan tak terbatas dan dapat diakses oleh semua orang. Namun sayangnya, informasi-informasi tersebut belum tentu tepat mengenai sasaran yang dituju. Inilah pentingnya sebagai aktor pemberdayaan atau penyuluh untuk memilih media yang tepat untuk bisa menyampaikan pesan secara efektif ke penggunanya, serta manajemen konten yang mampu menyesuaikan kebutuhan informasi pengguna media.
Narasumber kedua, yakni Dr. Dyah Gandasari, SP., MM dari Kementerian Pertanian menyampaikan materi yang tidak kalah menarik, yakni mengenai pengembangan kapasitas penyuluh sebagai agent of change di era industri 4.0. Dalam penjelasannya, beliau menekankan bahwa salah satu upaya pengembangan kapasitas agen perubahan adalah dengan menerapkan kemampuan berwirausaha. Kemampuan berwirausaha ini ternyata tidak hanya penting untuk bertahan dengan usaha yang ada dan menciptakan peluang baru tetapi juga dapat menumbuhkan kemampuan analitis, kritis, kreatif, kolaboratif, proaktif, adaptif, dan inovatif yang penting dalam pengembangan kapasitas agen perubahan, salah satunya adalah penyuluh di era industri 4.0.
Adapun Dr. Yenny Oktavia, S.Pi., M.Si sebagai narasumber terakhir, menutup dengan materi pemanfaatan media dalam penyuluhan pertanian di era digital. Dalam materinya, Dr. Yenny yang merupakan Dosen Pascasarjana UNAND menjelaskan bahwa akses dan pemanfaatan media secara optimal menjadi kunci agar masyarakat dapat memiliki literasi informasi. Literasi informasi ini penting untuk dapat meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia menjadi lebih inovatif, dan memiliki kemampuan manajerial serta pengetahuan bisnis yang memahami sehingga pad akhirnya dapat mewujudkan masyarakat yang berdaya.
Tidak hanya ada sesi penyampaian materi dari narasumber saja, dalam kegiatan webinar ini juga diberikan kesempatan untuk peserta untuk berdiskusi dengan para narasumber. Antusiasme peserta yang berasal dari berbagai kalangan terlihat jelas dalam sesi diskusi dan tanya jawab ini, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh peserta kepada narasumber yang memantik diskusi menjadi lebih menarik.
Penyelenggaraan acara webinar ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan media komunikasi yang optimal sebagai media pembelajaran bagi kita semua. Meski pandemi COVID-19 membatasi ruang gerak dan mobilisasi kita semua, namun jangan biarkan kondisi ini membatasi kita untuk tetap dan terus belajar. Jangan hanya teknologi komunikasi saja yang maju, kita pun harus terus maju dan belajar. Maju terus pantang menyerah!
Contributed by Almira Yoshe Alodia,S.I.Kom