DESWITASEPEN ( DESA WISATA SEPENJURU BANJARPANEPEN )

Oleh : Kharist Dwi Wibowo (Mahasiswa S2 Program Studi Penyuluhan Pertanian UNSOED, Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat)

Desa Banjarpanepen secara geografis yang terletak di Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Desa Banjarpanepen sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan dengan beberapa hutan yang dimiliki perhutani yaitu hutan pinus bekerjasama dengan LMDH Banjarpanepen. Saya (peneliti) mengenal secara dekat dengan desa Banjarpanepen ketika melaksanakan penyuluhan KWT Desa Banjarpanepen tentang budidaya pertanian Kawasan Rumah Pangan Lestari Tahun 2014. Setelah dekat dengan KWT Desa Banjarpanepen saya meneruskan kuliah S2 di Unsoed Tahun 2019 jurusan Magister Penyuluhan Pertanian konsentrasi pemberdayaan masyarakat. Memasuki perkuliahan terdapat hal menarik untuk mengeksplorasi perencanaan desa wisata di Banjarpanepen sebagai model pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pedesaan.

Desa Banjarpanepen memiliki potensi alam sangat besar untuk dijadikan desa wisata berbasis culture village , baik itu wisata pegunungan, budaya jawa, wisata edukasi pendidikan pertanian, maupun religi. Wisata kalicawang sudah berjalan lancar dengan menikmati air yang sejuk dan taman berbasis pertanian. Wisata sejarah Watu jonggol bernuansa sejarah petilasan patih gadjah mada. Wisata bukit pengaritan sedang proses penataan konsep wisata berbasis pertanian. Integrasi wisata alam, sejarah, dan religi menjadi konsep utama dalam pemberdayaan masyarakat banjarpanepen.

Desa Wisata Banjarpanepen wilayah pegunungan, menyimpan potensi alam yang sangat besar, terdapat hutan pinus dan karet milik perhutani yang dikelola oleh masyarakat. Hutan Pinus dan karet jika dimanfaat sebagai wisata berbasis cafe coffe akan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun asing. Hasil pertanian desa Banjarpanepen meliputi durian, manggis, salak, pisang dan jambu air. Hasil pertanian ini akan dijadikan oleh-oleh khas Banjarpanepen untuk wisatawan. Selain buah tersebut terdapat juga pohon kelapa yang dimanfaatkan niranya sengai gulai Kristal. Gula Kristal ini berkualitas ekspor diproses dengan kualitas bagus.

Masyarakat Desa Banjarpanepen sangat beragam dan persatuan kesatuan sangat kuat, yaitu masyarakatnya mayoritas beragama Islam, beragama Kristen, Budha, Hindu dan masih ada juga penganut aliran kepercayaan. Beragamnya agama desa Banjarpanepen, terdapat tempat ibadah Masjid, Pure, Vihara dan juga beberapa petilasan yang dikeramatkan oleh masyarakat. Petilasan tersebut merupakan petilasan dari patih Gadjah Mada yang terkenal dengan Watu Jonggol. Konon batu yang menjulang tinggi ini pernah dijadikan tempat bertapa oleh patih Gadjah Mada.

Desa Banjarpanepen memiliki sungai yang mengalir sepanjang tahun. Airnya yang jernih dan segar belum banyak tercemar, dengan kondisi air yang jernih banyak mengundang warga sekitaran desa datang untuk mandi. Salah satu spot  untuk mandi adalah Kalicawang, di mana sekarang sudah dibangun bendungan dan dibuat untuk tempat pemandian alami.

Wisata yang akan dijadikan miniatur banjapanepen yaitu objek wisata Curug Kelapa. Curug atau air terjun ini terletak di antara perkebunan warga dan juga kebun karet milik perhutani. Curug Kelapa ini masih sangat alami memiliki aliran air yang deras dengan ketinggian sekitar 15 meter. Lokasi Curug Kelapa sekarang sudah halus aspal tetapi belum masuk sampai lokasi curug kelapa, jalanya terjal dan setapak sulit para wisatawan untuk mendatanginya. Curug Kelapa ini sangat potensial, pemandanganya yang indah dan hawa sejuk cocok untuk melepaskan kejenuhan dalam beraktivitas sehari-hari.

Selain memiliki potensi alam banyak, desa Banjarpanepen memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang kuat. Desa Banjarpanepen masih ada acara yang dilakukan secara turun temurun, seperti takiran suran yang dilaksanakan pada bulan Suro. Acaranya biasanya dilakukan di dua tempat yaitu Kali Cawang dan Watu Jonggol. Desa Banajarpanepen memiliki kelompok seni khas Banyumasan yaitu ebeg (kuda lumping).

Mari berwisata  ke deswitasepen ( Desa Wisata Sepenjuru Banjarpanepen, Visit pesona alam yang masih sangat asli.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Era New Normal

Oleh : Lili Sunarya (Mahasiswa S2 Program Studi Penyuluhan Pertanian UNSOED, Konsentrasi Penyuluhan Pertanian)

Penyebaran virus corona (covid-19) telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial di lingkungan masyarakat. Salah satu perubahan tersebut adalah cara berinteraksi dan komunikasi yang terbatasi dengan aturan seperti menjaga jarak. Masyarakat dituntut dapat dan terbiasa dalam kegiatan kesehariannya di luar rumah terkait dengan pola interaksi dan komunikasi.

Penerapan new normal bukanlah salah satu kegiatan yang bebas berinteraksi  dalam melakukan kegiatan di luar rumah seperti keluyuran dan melakukan acara yang bersifat mengundang banyak orang. Akan tetapi, masyarakat tetap waspada dan mengikuti protocol kesehatan seperti menjaga jarak, wajib bermasker dan cuci tangan saat keluar rumah untuk menghindar dari penyebaran wabah covid-19.

Adanya penerapan new normal memberikan angin segar dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan mendasar  dan dapat dibayangkan bagaimana kalau di Indonesia terus-terusan mengalami kondisi seperti sekarang ini yang berdampak pada ekonomi, pendidikan,  sosial dan lain sebagainya.

Aturan di era new normal yang melakukan beberapa relaksasi memberikan dampak positif pada masyarakat kalangan bawah dengan kemungkinan meningkatnya pendapatan kelaurga yang mulai melemah.  Masyarakat mulai melakukan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi pada ekonomi keluarga melalui program pemberdayaan masyarakat.  Program pemberdayaan tersebut sangat erat berkaitan dengan program bottom up yang disusun sendiri oleh masyarakat untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Terkait hal tersebut, implementasi pemberdayaan masyarakat membutuhkan strategi sesuai dengan paradigma baru pembangunan khususnya di era new normal.

Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa pasal 1 ayat 12 menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan proritas kebutuhan masyarakat desa.

Dari faktor ekonomi masyarakat merasa tidak berdaya dalam mengidentifikasi jenis kekuatan apa saja yang dimiliki dilingkungannya yang dapat digunakan untuk memberdayakan dengan tujuan untuk menentukan pilihan pribadi atau kesempatan untuk hidup lebih baik, karena perlu disadari pemahamannya belum bisa memunculkan upaya pemberdayaan. Dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pendampingan kepada mereka dengan harapan untuk merumuskan kebutuhannya sendiri agar masyarakat bisa mengembangkan kapasitas mereka untuk bebas berekspresi.

Pemberdayaan masyarakat desa merupakan pengembangan yang dilakukan untuk masyarakat dengan meningkatkan kemampuan dalam menentukan masa depannya dan berpartisipasi dalam mempengaruhi kehidupannya sendiri, lewat kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi akan meningkatkan kekuatan kelembagaan dalam pemberdayaan yang dilakukan masyarakat terhadap kekuatan sumber daya ekonomi, sistem kesejahteraan sosial, kelembagaan pendidikan, kesehatan, keluarga, keagamaan, media, struktur pemerintahan dan sebagainya.

Dengan demikian, berkaitan dengan pemberdayan masyarakat, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat, di antaranya adalah:

  1. Strategi fasilitasi, yaitu mengharapkan kelompok yang menjadi sasaran program sadar terhadap pilihan-pilihan dan sumberdaya yang dimiliki. Strategi ini dikenal sebagai strategi kooperatif, yaitu agen peubah secara bersama-sama dengan kliennya (masyarakat) mencari penyelesaian.
  2. Strategi edukatif, yaitu strategi yang diperuntukan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pengetahuan dan keahlian terhadap segmen yang akan diberdayakan.
  3. Strategi persuasif, yaitu strategi yang ditujukan untuk membawa perubahan melalui kebiasaan dalam berperilaku. Strategi ini lebih cocok digunakan bila target tidak sadar terhadap kebutuhan perubahan atau mempunyai komitmen yang rendah terhadap perubahan.
  4. Strategi kekuasaan, yaitu strategi yang efektif membutuhkan agen peubah yang mempunyai sumber-sumber untuk memberi bonus atau sanksi pada target serta mempunyai kemampuan untuk monopolis akses.

Untuk terlaksananya strategi-strategi tersebut, program unggulan harus dibuat dan dilaksanakan secara terstrukur dan terencana dengan komitmen yang kuat (Sen dan Nielsen 1996).

Pemerintah harus memiliki salah satu terobosan baru dalam menanggulangi kemiskinan demi kemaslahatan kesejahtraan masyarakat, maka dari itu dalam masa era new normal ini diharapkan bisa memberikan semangat dan harapan kepada mereka dengan tetap  mengikuti prosedur protokol kesehatan dalam aktivitasnya kesehariannya