KONTRUKSI MASYARAKAT DESA KEDEPAN ANTARA TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA 4.0

Oleh : Rahayu Ningsih Octaviani (Mahasiswa Program S2 Penyuluhan Pertanian, Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat)

Pernahkah kamu dengar Revolusi Industri 4.0? Anak Milenial dipastikan sudah familiar dan sudah menjadi bahan perbincangan hampir tiap hari, baik di civitas akademika maupun dilingkungan tempat kamu nongkrong dan dalam keluargamu. Bicara soal Revolusi pasti kamu juga sudah faham dan pernah mendengar kata satu ini, apalagi saat kamu belajar Sejarah, Filsafat dan ilmu sosial lainnya pasti tidak asing lagi dengan kata Revolusi Inggris, revolusi Ilmu, Revolusi Industri. Kamu taukan kata ini begitu familiar dan hampir diperbincangkan baik dari kalangan remaja, muda, tua, artis, penyanyi, pengusaha, pendidik, Mahasiswa, pekerja sampai elit pemerintahan membahas dan menjadikannya topik perbincangan yang cukup hangat dengan slogan Bersiaplah menyongsong industri 4.0 atau seminar pendidikan dengan tema strategi menyongsong generasi muda di era 4.0 dan sebagainya, jadi sebenarnya apa sih Revolusi Industri itu? Kenapa sudah langsung 4.0?

Sebenarnya Revolusi Industri itu adalah perubahan besar manusia dalam memproduksi barang dan perubahan ini akan mempengaruhi seluruh bidang meliputi ekonomi, politik, budaya dan militer, dimana akan ada perubahan besar dalam pekerjaan lama dan bermunculan pekerjaan baru. Seperti contohnya masyarakat sekarang lebih suka belanja online daripada belanja secara konvensional di pasar atau mall, secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pedagang menjadi kehilangan pelanggan, dapat menjadi merugi dan menutup tokonya jika dia tidak kreatif dalam pemasaran, sedangkan kebalikan dari itu bermuncullah onlineshoop atau pedagang tanpa ruko dari berbagai penjuru yang mebanjiri pasaran online seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan lain sebagainya yang menjadikan kamu lebih hemat waktu, tenaga dan materi daripada kamu harus beli ke toko konvensional.

Revolusi Industri sekarang sudah 4.0 berarti dulu sudah ada Revolusi industri 1.0, 2.0 dan 3.0 ? jawabannya iya sudah ada. Menurut Marsel Susanto, 2016 “ Revolusi Industri 1.0 adalah Revolusi Industri pertama yang paling sering dibicarakan, yaotu proses yang dimulai dengan ditemukannya mesin dan digunaknnya mesin uap dalam produksi barang, seperti tenaga manusia, hewan digantikan dengan katrol. Revolusi  Industri 2.0 adalah dimana Revolusi Industri yang pertama tidak mengubah banyak hal, namun tak banyak dipelajari adalah revolusi awal abad 20, dimana saat itu produksi memang dengan mesin namun belum mencangkup skala besar yang mana proses produksi pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik modern sehingga pengangkutan produk dipabrik masih berat, dan barang besar maka disetujui dengan cara dirakit sehingga memproduksi mobil atau kendaraan secara masal. Revolusi Industri 3.0 adalah dimana saat tenaga otot diganti dengan uap, tenaga pengangkutan dengan mobil, dan ketiga adalah manusianya dimana manusia masih berperan dalam produksi sehingga revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak yang berpikir otomatis maka terciptalah komputer dan robot. Revolusi 4.0 sendiri pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Jerman pada tahun 2011 yang terkenal dengan sebutan revolusi teknologi dan revolusi digital”

Revolusi 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0 telah dipaparkan dengan sangat jelas diatas jadi sekarang kamu tau kan apa itu Revolusi 4.0 itu, dan dampak yag sangat terasa dari perubahan revolusi ini adalah Internet, dimana semua komputer terhubung dengan internet, semua komputer terhubung dengan jaringan bersama dan model komputer jaman sekarang sudah semakin kecil sehingga bisa kita bawa kemana-mana yang sering kita sebut hp android atau bahasa familiarnya smartphone. Kemudian kemudahan dalam mengakses informasi data atau disebut big data dan aplikasi-aplikasi luar biasa canggih yang mampu melakukan perhitungan rumit atau cloud computing.

Setelah kita membahas tentang revolusi industri, saatnya kebahasan utama kita tentang masyarakat desa di era 4.0, apakah mereka masih menjaga nilai luhur pedesaan mereka? Era 4.0 menjadikan masyarakat desa semakin maju dan mampu dalam berbagai bidang kelembagaan, pemerintah dan perekonomian. Revolusi Industri 4.0 mempunyai potensi memberdayakann individu dan masyarakat, karena sejatinya revolusi industri 4.0 dapat memberikan peluang baru bagi ekonomi, sosial dan pengembangan diri masyarakat. Dengan adanya digital masyarakat jadi mudah mengakses informasi terkait pemerintahan desanya, program pemberdayaan, hiburan, pendidikan, dan perekonomian, dimana masyarakat awam mampu melek teknologi dan informasi dalam proses keseharian. Contohnya dalam bidang pertanian seorang petani jaman dulu kurang faham akan menyalurkan hasil pertaniannya kepada tengkulak atau pedagang diluar daerahnya dan kurang memahami harga pasaran produk pertanian, sehingga para petani akan mejual saja hasil panennya kepada tengkulak atau pedagang di derahnya ataupun dari luar yang kedaerahnya dengan harga yang rendah karena minimnya informasi dan persaingan harga oleh para tengulak dan petani bisa menjual sendiri produk hasil pertaniannya dalam pasar-pasar digital pertanian. Petani juga sangat diuntungkan dengan dengan adanya media digital dia mampu mendapatkan info terkait benih unggul, pupuk dan alat-alat pertanian modern tanpa harus pergi jauh dari daerahnya sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya. Masyarakat pedesaan yang sudah melek digital dan ilmu pengetahuan juga akan lebih mampu merubah pola pikir mereka lebih intelek dan berikir pola agraris indutrial dan bisnis,  dengan begitu cara-cara berpikir lama akan berubah menjadi cara modern sehingga  mampu bersaing dengan masyarakat lain baik dari berbagai daerah, nasional maupun Internasional.

Menurut World Economic Forum tahun 2016 di Swiss “Ada tiga hal yang mendasar mengapa transformasi yang trjadi saat ini bukan merupakan perpanjangan dari revolusi digital, melainkan menjadi revolusi transformasi, pertama inovasi dapat dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepatndibandingkan sebelumnya, kedua penurunan biaya produksi yang marginal dan munculnya platfrom yang adapat menyatukan dan mengonsentrasikan beberapa vidang keilmuan yang terbukti dengan input pekerjaan, ketiga revolusi secra global akan berpengaruh pada seluruh negara”.

Pembangunan kesejahteraan sosial khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat akan menjadi tantangan yang kuar biasa dalam era Revolusi Indutrsi 4.0, dimana peran-peran produksi yang selama ini dikerjakan manusia akan digantikan oleh alat-alat dan progam canggih sehingga akan menggeser peluang pekerjaan dan memperbanyak pengangguran, sehingga sebagian masyarakat desa akan tertinggal karena lapangan kerja membutuhkan intelektual yang memada, sehingga pemerintah harus memperhatikan masa depan masyarakat dengan memberikan keterampilan, kompetensi dan pengetahuan sebagai persiapan bekal menghadapi revolusi indutri. Masyarakat desa yang sudah melek akan revolusi Industri juga harus berjuang mempertahankan desanya agar tidak hilang baik dari segi  budaya, sosial  dan keberadaanya seperti gotong royong, musyawarah, ronda dan lain sebagianya.